Harga saham Nintendo anjlok 4,3 persen pada Rabu pagi di Tokyo.
Sorotan
-Penjualan 15 juta unit Switch 2, prediksi DFC Intelligence
-Minggu lalu, Nintendo menunda pemesanan di muka di AS tanpa batas waktu
-Switch 2 dibanderol $450 (sekitar Rp. 38.960)
Peneliti DFC Intelligence memangkas perkiraan globalnya untuk penjualan konsol gim video Switch 2 mendatang dari Nintendo pada tahun 2025, dengan alasan ketidakpastian atas tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Perusahaan media digital Kawal4d dan gim tersebut kini memperkirakan penjualan 15 juta unit Switch 2 tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 17 juta.
Perkiraan tersebut tetap menjadikan Switch 2 sebagai konsol gim dengan penjualan tercepat sepanjang masa, tetapi ini menunjukkan ketidakpastian yang meluas akibat tarif Trump di berbagai industri.
Harga saham Nintendo anjlok 4,3 persen pada Rabu pagi di Tokyo. Indeks acuan Nikkei 225 turun empat persen.
Minggu lalu, Nintendo mengumumkan penundaan tak terbatas dalam menerima pesanan di muka di AS karena pengumuman Trump, yang mencakup tarif 46 persen untuk barang dari Vietnam, tempat banyak konsol Switch diproduksi.
BACA JUGA: Bungie Siap Ungkap Gameplay Marathon dalam Showcase Minggu Ini
"Jika harga naik secara substansial karena tarif, sebagian besar calon pembeli kemungkinan akan menahan pembelian hingga harga turun," tulis DFC Intelligence.
Selama akhir pekan, Vietnam menawarkan untuk menghapus semua tarif terhadap AS. Nintendo telah memindahkan produksi ke Vietnam dari Tiongkok karena perang dagang Trump terhadap Beijing selama pemerintahan pertamanya.
Nintendo meluncurkan Switch 2 minggu lalu, dengan mengatakan akan mulai dijual pada 5 Juni seharga $450 (sekitar Rp. 7.200.000). Ini adalah versi Switch asli yang lebih besar dan lebih bertenaga, dengan jajaran gim tahun pertama termasuk Mario Kart dan Metroid baru.